LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
PENENTUAN EVAPORASI DAN NERACA AIR
UMUM

OLEH:
Galih Setiawan
NIM AOB009008
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
ILMU
TANAH
PURWOKERTO
2009
I. PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Yang
dimaksud dengan klimatogi ialah ilmu yang membahas dan atau menerangkan tentang
iklim, bagaimana iklim itu dapat berbeda pada suatu tempat dengan tempat
lainnya. Dan sangat erat hubungannya dengan ilmu ini adalah ilmu tentang cuaca,
dimana cuaca dan iklim merupakan salah satu komponen ekosisitem alam sehingga
kehidupan baik manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak terlepas dari pengaruh
atmosfer dengan proses-prosesnya.
Perbedaan
pengertian antara cuaca dan iklim :
Ø
Cuaca adalah keadaan atau kelakuan atmosfer pada
waktu tertentu yang sifatnya
berubah-ubah setiap waktu atau dari waktu ke waktu.
Ø
Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam
jangka waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun, yang sifatnya tetap.
Klimatologi itu
tidak terlepas dari meteorologi, sehingga kadang meteorologi dianggap sama
dengan klimatologi. Meteorologi atu ilmu cuaca menekankan pada proses-proses
fisika yang terjhadi di atmosfer, misalnya hujan, angin, suhu.
- Tujuan
.
1. Dapat menghitung curah hujan rata-rata
2. Dapat
menetapkan evaporasi dengan metode Penman
3. Dapat membuat Neraca air umum
II. DASAR TEORI
Banyak faktor
yang berpengaruh terhadap perubahan cuaca, baik dalam skala kecil maupun besar.
Faktor-faktor itu semakin banyak dan
komplek hubungan kait-mengkaitnya jika memperhitungkan pengaruh kegiatan
manusia.
Perubahan iklim
tersebut berpengaruh terhadap sektor pertanian bahkan sistem produksi pangan
dunia akan berubah dengan berubahnya pola iklim/cuaca, hal tersebut harus
diperhitungkan dalam perecanaan pangan.
Tidak hanya dalam skala global
tetapi lebih dari itu harus ada tindakan lokal yang spesifik untuk
mengantisipasi itu.
Salah satu hal
yang penting untuk memperkirakan unsur
cuaca dari suatu wilayah dan yang mempunyai data terbatas adalah menggunakan
rumus empiris, karena biasanya wilayah yang belum dikelola atau bahkan di
kabupaten atau kecamatan, data meteorologinya sangat kurang atau bahkan belum
ada. Oleh karena semua hubungan antara unsur cuaca yang satu dengan yang lainnya adalah penting untuk
memperkirakan salah satu data meteorologi apabila data tersebut belum diamati.
Beberapa unsur
cuaca satu dengan yang lain saling mempengaruhi, hubungan antara unsur yang
satu denagan yang lain merupakan hubungan dari dua atau lebih peubah/variabel,
yang satu dengan yang lain saling mempengaruhi. Beberapa penggolongan iklm
menurut para ahli :
Penggolongan
Iklim Menurut Schmidt Fergusson
Prinsip yang
digunaknnya yaitu dengan mengambil bulan kering dan bulan basah.
Diambil
data-data curah huajn untuk 10 tahun, akan tetapi yang diambil dari 10 tahun
langsung berapa bulan kering dan bulan basah dijumlahkan dan dirata-rata.
Misalnya : Bulan
basah = 4, Bulan = 5. dimasukkan dalam rumus Q.
Bulan lembab
ternyata dalam penggolongan inipun tidak ikut dihitung. Persamaan yang
dikemukakan Schmidt adalah sebagai berikut :

Jumlah rata-rata bulan basah
Dari persamaan
diatas akan dapat digolongkan iklim sebagai berikut :
0
< Q < 0,143 merupakan
A = Sangat basah
0,143 < Q < 0,333 merupakan B = Basah
0,333 < Q < 0,600 merupakan C = Agak basah
0,600 < Q < 1,000 merupakan D = Sedang
0,1000 <
Q < 1,670 merupakan E = Agak kering
1,670 < Q < 3,000 merupakan F = Kering
3,000 < Q < 7,000 merupakan G = Sangat kering
7,000 < Q < - merupakan H = Luar biasa kering
Penggolongan
Iklim Menurut Oldeman
Klasifikasi yang
dibuatnya digunakan terutama untuk keperluan pertanian di Indonesia. Dasar yang digunakannya
yaitu adanya bulan basah yang berturut-turut dan bulan kering yang berturut-turut
pula, dimana kesemua ini dihubungkan dengan kebutuhan pertanaman padi di sawah
serta palawija terhadap air.
menurut Oldeman
:
Ø
Bulan basah yaitu suatu bulan dengan curah hujan
lebih dari 200 mm, sedang
Ø
Bulan kering yaitu suatu bulan dengan curah
hujan yang kurang dari 100 mm
Ø
Evaporasi berdasrkan kebutuhan padi persawahan
dan palawija terhadap air.
Berdasarkan
penggolongannya yang menitikberatkan pada bulan basah, Oldeman mengemukakan lima zona utama bulan
basah yang berturut-turut sebagai berikut :
a)
Zona A, bulan basah yang kurang dari 9 kali
berturut-turut.
b)
Zona B, bulan basah 7 sampai 9 kali berturut-turut.
c)
Zona C, bulan basah 5 sampai 6 kali berturut-turut.
d)
Zona D, bulan basah 3 sampai 4 kali.
e)
Zona E, bulan basah yang kurang dari 3 kali.
IIl. METODOLOGI
A. Alat dan bahan
Alat-alat yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah
:
§ Kertas
§ bulpoin
§ Kalkulator
Bahan yang digunakan
dalam praktikum kali ini adalah :
§ Data tabel curah hujan selama 10 tahun
§ Data neraca air
umum
B. Cara kerja
1.
Data curah hujan di cari rata-rata tiap 10 tahun
2.
menghitung tekanan uap(es-ea)
3.
menghitung fungsi angin f(u)
4.
Menghitung faktor pembuat (1-W) dan W
5.
Menghitung Radiasi bersih
6.
Menghitung faktor penyesuaian (c)
7.
Menghitung evaporasi potensial (ETP)
8.
Mbuat neraca air umum.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Acara I
S- F = BB > 100 mm/bln
BL
60 – 100mm/ bln
BK
< 60
Q = ∑BB X 100%
∑BK
S – F = 10 x
100%
2
= 5 %
Oldeman = BB > 200 mm/bln
BK 100 – 200 mm/bln
BK
< 100 mm/bln
Oldeman = 5 X
100%
2
2,5 %.
Acara II
1. Evaporasi – dengan metode
penman
Temperature Max =28
Temperature Min =10
Kelembaban Nisbi Max =90%
Kelembaban Nisbi Min =80%
Kasus I
Trata-rata =
28+10 = 19
2
Knrata-rata =
90+80 = 85
2
Es pada 19
= 22 Mbar.........................tabel 3
Ea = Es x Knrata-rata
100
= 22 X 85
100
= 22 x 0,85
= 18,7
(Es-Ea ) = 22 – 18,7
= 3,3 Mbar
2. Fungsi angin
F (u) = 0,27 (1+ U )
100
Kec.angin Malam = 1 m/s
Kec.angin Siang = 2 m/s
Rata-rata Kec.angin = 1,5 m/s = 0,0015
= 129,6 km/hari
1
86.400
U = 129,6 km/hari x 0,93 =
120,528 = 120,5 km/hari
F(U) = 0,27 (1 + 120,5)
100
= 0,27 (1+1205)
= 0,27 x 2,205
= 0,61
3. Faktor Pembuat (1-W) dan
W
Ketinggian = 1400 m dpa
Tmax = 28
Tmin = 10
Trata-rata = 19
(1 – W) = 0,288
W = 0,712
4. Radiasi Bersih ( Selisih
Radiasi datang – keluar )
Trata-rata = 19
KN = 85%
n = 8
Limbangan terletak pada Lintang ± 7,7
Ra pada Lintang 7,7 (tabel 9)
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Juni
|
Jul
|
Agust
|
Sept
|
Oct
|
Nop
|
Des
|
16,0
|
16,01
|
15,55
|
14,55
|
13,25
|
12,6
|
12,9
|
12,9
|
14,9
|
15,75
|
13,9
|
15,85
|
N pada Lintang 7,7 (tabel 10)
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agust
|
Sept
|
Oct
|
Nop
|
Des
|
12,4
|
12,4
|
12,1
|
11,9
|
11,75
|
11,65
|
11,7
|
11,85
|
12,0
|
12,25
|
12,5
|
12,
|
Bulan Januari
Rs = [ 0,25 + 0,5 (8)]
Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )] 16,0
12,4
= [0,25 + (0,5) (
0,64)]16,0
= 9,124 mm/hari
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,425) 9,124
=
5,24 mm/hari
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,67)
=
2,5
Rn =
Rns – RnL
=
5,24– 2,5
=2,74
mm/har
Bulan Februari
Rs = [ 0,25 + 0,5 (8)]
Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )]
16,01
12,4
= [0,25 + (0,5) (
0,65)]16,01
= 9,12
Rns = (1 – α)Rs
= (1 - 0,425) 9,12
=
5,24
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,67)
=
2,5 mm/hari
Rn = Rns – RnL
=
5,24 – 2,5
=
2,74 mm/hari
Bulan Maret
Rs = [ 0,25 + 0,5 ( 8 )]
Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )]
15,55
12,1
= [0,25 + (0,5) (
0,66)]15,55
=(0,58)(15,55)
= 9,01 mm/hari
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,4359,01
=
5,09
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,69)
=
2,58
Rn =
Rns – RnL
=
5,09 – 2,58
=
2,51 mm/hari
Bulan April
Rs = [ 0,25 + 0,5 ( 8 )] Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )] 14,55
11,9
= [0,25 + (0,5) ( 0,67)]
14,55
= 8,51
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,44 ) 8,51
=
4,76
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,70)
=
2,62
Rn =
Rns – RnL
=
4,76– 2,62
=
2,14 mm/hari
Bulan Mei
Rs = [ 0,25 + 0,5 ( 8 )] Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )] 13,25
11,75
= 7,81
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,44 ) 7,81
=
4,37
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,71)
=
2,65
Rn =
Rns – RnL
=
4,37– 2,65
=
1,72 mm/hari
Bulan Juni
Rs = [ 0,25 + 0,5 ( 8 )] Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )] 12,6
11,65
= [0,25 + (0,5) ( 0,68)]
12,6
= 7,43
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,44 ) 7,43
=
4,16
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,71)
=
2,65
Rn =
Rns – RnL
=
4,16– 2,65
=
1,51 mm/har
Bulan Juli
Rs = [ 0,25 + 0,5 ( 8 )] Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )] 12,9
11,7
= [0,25 + (0,5) ( 0,68)]
12,9
= 7,61
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,44 ) 7,61
=
4,26
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,71)
=
2,65
Rn =
Rns – RnL
=
4,26– 2,65
=
1,61mm/hari
Bulan Agustus
Rs = [ 0,25 + 0,5 ( 8 )] Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )] 12,9
11,85
= [0,25 + (0,5) ( 0,67)]
12,9
= 7,54
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,44 ) 7,54
=
4,22
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,70)
=
2,62
Rn =
Rns – RnL
=
4,22– 2,62
=
1,6 mm/hari
Bulan September
Rs = [ 0,25 + 0,5 ( 8 )] Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )] 14,9
1`2,0
= [0,25 + (0,5) ( 0,66)]
14,9
= 8,64
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,435 ) 8,64
=
4,88
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,69)
=
2,58
Rn =
Rns – RnL
=
4,88– 2,58
= 2,3 mm/hari
Bulan Oktober
Rs = [ 0,25 + 0,5 ( 8 )] Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )] 15,75
12,5
= [0,25 + (0,5) ( 0,65)]
15,75
= 9,05
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,43 ) 9,05
=
5,15
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,68)
=
2,54
Rn =
Rns – RnL
=
5,15– 2,54
=
2,61 mm/hari
Bulan November
Rs = [ 0,25 + 0,5 ( 8 )] Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )] 13,9
12,5
= [0,25 + (0,5) ( 0,64)]
13,9
= 7,92
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,425 ) 7,92
=
4,55
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,67)
=
2,5
Rn =
Rns – RnL
=
4,55– 2,5
=
2,05 mm/hari
Bulan Desember
Rs = [ 0,25 + 0,5 ( 8 )] Ra
N
= [0,25 + (0,5) ( 8 )] 15,85
12,6
= [0,25 + (0,5) ( 0,63)]
15,85
= 8,95
Rns = (1 – α)Rs
= (1- 0,42 ) 8,95
=
4,55
RnL =
f(T).f(ed).f(n)
=
(14,4).(0,26).(0,66)
=
2,47
Rn =
Rns – RnL
=
5,19– 2,47
=
2,72 mm/hari
5. Faktor Penyesuaian
Nilai c
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Juni
|
Jul
|
Agust
|
Sept
|
Oct
|
Nop
|
Des
|
1,11
|
1,11
|
1,10
|
0,99
|
0,98
|
0,98
|
0,98
|
0,98
|
0,99
|
1,10
|
0,98
|
0,99
|
Eto = c[
W.Rn + (1 – W ). f(u).(es-ea)]
Dengan W= 0,712
f(U)
= 0,61
(1
– W) = 0,288
(es-ea)
= 3,3
Januari
Eto =
1,11 [0,712(2,74) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
2,8 mm/hari
Februari
Eto =
1,11 [0,712(2,74) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
2,8 mm/hari
Maret
Eto =
1,10 [0,712(2,51) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
2,6 mm/hari
April
Eto =
0,99 [0,712(2,14) + (0,288)(0,61)(3,3)]
2,08
mm/hari
Mei
Eto =
0,98 [0,712(1,72) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
1,76mm/hari
Juni
Eto =
0,98[0,712(1,51) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
1,55 mm/hari
Juli
Eto =
0,98 [0,712(1,6) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
1,6 mm/hari
Agustus
Eto =
0,98 [0,712(1,6) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
1,6 mm/hari
September
Eto =
0,99 [0,712(2,3) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
2,1 mm/hari
Oktober
Eto =
1,10 [0,712(2,61) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
2,6 mm/hari
November
Eto =
0,98 [0,712(2,05) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
1,9 mm/hari
Desember
Eto =
0,99 [0,712(2,74) + (0,288)(0,61)(3,3)]
=
2,5 mm/hari
Tabel nilai Eto
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Juni
|
Jul
|
Agust
|
Sept
|
Oct
|
Nop
|
Des
|
2,8
|
2,8
|
2,6
|
2,08
|
1,76
|
1,55
|
1,6
|
1,6
|
2,1
|
2,6
|
1,9
|
2,5
|
Acara III
Prosedur Analisis
Neraca Air Umum
Etp = k x Eto ,k
= 0,75
Januari
Etp =
0,75 X 2,8 X 100
=
210
Februari
Etp =
0,75 X 2,8 X 100
=
210
Maret
Etp =
0,75 X 2,6 X 100
=
195
April
Etp =
0,75 X 2,08 X 100
=
156
Mei
Etp =
0,75 X 1,76 X 100
=132
Juni
Etp =
0,75 X 1,55 X 100
=116
Juli
Etp =
0,75 X 1,6 X 100
=120
Agustus
Etp =
0,75 X 1,6 X 100
=120
September
Etp =
0,75 X 2,1 X 100
=
157
Oktober
Etp =
0,75 X 2,6 X 100
=
195
November
Etp =
0,75 X 1,9 X 10
=
142,5
Desember
Etp =
0,75 X 2,5 X 100
=
187,5
Data Neraca Air Umum
Unsur Neraca Air(mm)
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agst
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
JML
|
CHrata-rata
|
433
|
413,1
|
346,3
|
257
|
202,2
|
149,2
|
78,9
|
96,6
|
137,2
|
243,7
|
354,6
|
335,9
|
3047,7
|
ETP
|
210
|
210
|
195
|
156
|
132
|
116
|
120
|
120
|
157
|
195
|
142,5
|
187,5
|
1521
|
CH-ETP
|
223
|
203,1
|
151,3
|
101
|
70,2
|
33,2
|
-41,1
|
-23,4
|
-19,8
|
86,7
|
212,1
|
148,4
|
1526,7
|
SURPLUS
|
223
|
203,1
|
151,3
|
101
|
70,2
|
33,2
|
0
|
0
|
0
|
86,7
|
212,1
|
148,4
|
1611
|
DEFISIT
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
-41,1
|
-23,4
|
-19,8
|
0
|
0
|
0
|
-84,3
|
B.PEMBAHASAN
Data
yang di perlukan untuk menganalisis masukan air dari curah hujan dan keluaran
evaporasi potensial (ETP).
Evapotranspirasi potensial adalah jumlah air yang menguap dari sebidang lahan
pertanian yaitu transpirasi tajuk ditambah evaporasi tanah di bawahnya,dalam
kondisi tumbuhannya tidak kekurangan air.
Nilai
evaporasi transpirasi yang benar diukur dengan evapotranspirometer atau lisi
meter.apabila tidak tyersedia data tersebut, dapat dilakukan estimasi dari data
EO panci kelas A dimana:
ETP
= K x EO
ETP
= evapotranspirasi potensial
K
rata-rata = 0,75 (Nasir A.A., 1976)
Dari model neraca air ini di asumsikan
bahwa perlakuan tanah terhadap surplus curah hujan belum di perhatikan
Neraca air umum dalam perhitungannya
memerlukan
1.masukan data presipitasi terutama curah
hujan(CH)
No
|
Jan
|
Feb
|
Mart
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agut
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
∑ CH
|
433
|
413,1
|
346,3
|
257
|
202,2
|
149,2
|
78,9
|
96,6
|
137,2
|
243,7
|
354,6
|
335,9
|
2.Keluaran data evaporasi potensial (ETP)
No
|
Jan
|
Feb
|
Mart
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agut
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
ETP
|
210
|
210
|
195
|
156
|
132
|
116
|
120
|
120
|
157
|
195
|
142,5
|
187,5
|
Dari data di tas menunjukan bahwa daerah
Wanyasa mengalami sembilan bulan surplussejak bulan oktober sampai juni dan
mengalami defisit selama tiga bulan dari bulan juli sampai september.daerah ini
cukup baik untuk jenistanaman pangan terutama sayur-sayuran yang memerlukan
kecukupan air untuk pertumbuhan vegetasi.
VI. KESIMPULAN
Berdasar hasil praktikum yang telah
diperoleh, dapat disimpulkan sbb :
1. Neraca air umum dipengaruhi noleh curah
hujan(CH) dan (ETP)
2. Curah hujan
dapat diperoleh dengan pengukuran.
3. ETP di peroleh
dengan mengalikan curah hujan rata-rata dengan koefisien (Nasir A.A, 1976)
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi
dan Pengelolaan DAS. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Kartasapoetra, Ance Gunarsih.
1986. Klimatologi Pengaruh Iklim terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta :
Bumi Aksara.
Wisnubroto, S; Siti Lela AS; Mulyono N. 1983. Asas-Asas Meteorologi
Pertanian. Yogyakarta : Ghalia Indonesia, UGM.
No
|
Tahun
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Ags
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
1
|
1982
|
596/29
|
617/25
|
260/18
|
408/24
|
41/5
|
22/24
|
24/4
|
75/3
|
22/3
|
73/12
|
436/21
|
571/28
|
2
|
1983
|
654/25
|
420/24
|
322/21
|
320/20
|
253/14
|
0/0
|
0/0
|
45/5
|
42/2
|
314/19
|
567/29
|
468/24
|
3
|
1984
|
639/27
|
728/25
|
356/26
|
497/28
|
304/23
|
43/8
|
87/15
|
89/10
|
439/25
|
850/25
|
5605/17
|
501/22
|
4
|
1985
|
272/16
|
571/20
|
322/23
|
407/26
|
186/17
|
232/2211
|
92/10
|
94/10
|
127/12
|
261/18
|
290/22
|
171/23
|
5
|
1986
|
381/27
|
179/17
|
641/27
|
110/16
|
122/9
|
150/17
|
89/13
|
77/7
|
268/22
|
171/17
|
115/16
|
163/10
|
6
|
1987
|
582/24
|
391/23
|
280/23
|
135/16
|
142/10
|
133/7
|
38/5
|
3/1
|
43/5
|
64/3
|
210/19
|
292/29
|
7
|
1988
|
323/26
|
259/22
|
336/25
|
105/13
|
215/19
|
114/8
|
81/6
|
64/7
|
122/8
|
220/13
|
306/22
|
234/14
|
8
|
1989
|
325/23
|
67/5
|
328/20
|
248/19
|
218/15
|
315/16
|
111/6
|
138/8
|
39/1
|
142/8
|
350/17
|
263/21
|
9
|
1990
|
324/24
|
322/14
|
303/14
|
416/19
|
288/12
|
232/9
|
141/6
|
208/4
|
167/7
|
181/10
|
395/12
|
320/20
|
10
|
1991
|
324/23
|
577/27
|
315/17
|
332/19
|
253/13
|
273/25
|
126/6
|
173/6
|
103/4
|
161/9
|
372/14
|
376/20
|
Jumlah
|
433O
|
4131
|
3463
|
2570
|
2022
|
1429
|
789
|
966
|
1372
|
2437
|
3546
|
3359
|
|
Rata
– rata
|
433
|
413,1
|
346,3
|
257
|
2022,2
|
149,2
|
78,9
|
96,6
|
137,2
|
243,7
|
354,6
|
335,9
|
|
S
– F
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
L
|
L
|
B
|
B
|
B
|
B
|
|
Oldeman
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
L
|
K
|
K
|
L
|
B
|
B
|
B
|
Tabel curah
hujan/harian hujan selama 10 tahun (1982-1991) di stasiun wanayasa
Neraca Air umum
![]() |
Borgata Hotel Casino & Spa, Atlantic City - DrmCD
BalasHapusBorgata Hotel Casino 이천 출장마사지 & Spa is 구리 출장안마 Atlantic 경상남도 출장샵 City's premier gaming 강원도 출장안마 resort with top-notch service 성남 출장안마 and top-notch customer service.